Usia saya sekarang 20 lebih sedikit. tak lagi pantas disebut labil. Tidak, saya akan koreksi jika masih ada yg bilang saya labil, mengawali dewasa mungkin lebih tepat.
Status sekarang, sedang mengantri menuju liang kubur,menuju akhirat. Bukankah setiap manusia disamping sibuk dengan kuliah,kerja,mecari nafkah, sebetulnya sedang mengantri menuju liang kubur masing-masing dan akhirat yang bukan impian? Jangan dikira mengantri itu seperti mengantri BLT. atau mengantri zakat dari syekh Puji. Dapakno(what a language?) dapet uang, kalu timbangan di pundak kiri lebih berat, harus bersiap merasakan sakitnya siksaan malaikat Munkar-Nakir..
Ngerinya membayangkan bila saya nanti diberikan pertanyaan2 yang lidah saya tidak mampu menjawab karena kurang berdzikir..
Jika nanti dua malaikat itu bertanya, “hei manusia siapa Tuhanmu?”
Apakah kita akan menjawab “ya malikat..Tuhan saya uang..atau Tuhan saya makanan..atau Tuhan saya pimpinan di kantor saya.. Atau Tuhan saya itu Ariel peterpan..
Malaikat Munkar-Nakir geleng-geleng," kamu ngapain aja sih nduk di dunia? masak ngapalin Tuhan saya, ALLAH aja nggak bisa?
ya, ulangi lagi, SIAPA TUHANMU??
........(masih belum bisa dan duo malaikat itu berkata : "bebal.."
Naudzubillah..semoga itu jangan sampai terjadi diantara kita.
Ibu saya selalu mengingatkan “basuhi lidahmu dengan dzikir mengingat Allah setiap waktu!nanti di alam kubur kamu akan menjawab pertanyaan tentang siapa Tuhanmu,Siapa nabimu,apa agamamu dengan lancar dan tepat!”
Siapa yang akan bersaksi kalau nggak lidah kita sendiri?
Pada kenyataanya memang tidak semudah itu mempraktekannya,sering lupa, sering banyak alasan, sering sok sibuk.. mulai dari sekarang, tambah hari dan umur bertambah, bertekad harus lebih baik lagi.. karena kita tak pernah tau kontrak kita tinggal di dunia itu berapa lama kan?
Di usia sekarang, saya merasa lebih banyak kemajuan daripada beberapa tahun yang lalu,
Mulai berpikir panjang jika mau melakukan atau mengucapkan sesuatu, mulai bisa mengatur emosi, mulai bisa ‘melihat’ hidup, dan mulai bisa bersyukur dan berterimakasih pada Allah. Semua yang bisa saya lihat dengan mata, bisa dijadikan pelajaran buat kedepannya, kegagalan tak harus membuat diri kita kacau. Tidak. Masih banyak hal yang harus diperbaiki dan dipikirkan.
sekarang saya tau, di dunia ini hanya ada dua jalur : hitam dan putih. tak ada abu-abu
tak ada yang namanya agak/sedikit dosa.nggak ada itu yang namanya sedikit melenceng dsb.
pilihannya hanya berusaha lurus yang sulit, banyak rintangannya, banyak ujiannya tapi ujungnya tangan Allah sedang menyambut mengembang atau belok-belok, gampang, menyenangkan tapi ujungnya jurang panas neraka.pilih mana?
belajar dewasa dikit-dikit..hehe..
Bukankah tua itu pasti, sedangkan dewasa adalah pilihan?
haha..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar